Ternyata Film Terkenal Armagedon yang dibintangi Bruce Willis itu Bukan Isapan Jempol. Selama ini cerita menghancurkan asteroid raksasa yang hendak menabrak bumi sehingga kimat tampaknya bukan khayalan belaka. Dengan kemajuan teknologi sekarang, memungkinkan pembuatan Bom Atom yang dapat menghancurkan asteroid raksasa sebelum menabrak bumi.
Saat asteroid besar bersiap menghujam Bumi 50 tahun mendatang, sebuah bom nuklir diluncurkan untuk membuat batu luar angkasa itu hancur berkeping. Itu adegan yang sangat menarik film Hollywood. Para ilmuwan mengatakan bom nuklir memang bisa jadi solusi penyelamatan Bumi.
Namun, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Yakni, asteroid harus jadi ancaman yang nyata bagi Bumi dalam jangka waktu yang relatif singkat — untuk justifikasi pilihan ekstrim ini. Apalagi, tambah ilmuwan, puing-puing ledakan asteroid yang dibom nuklir bisa jadi bahaya.
David Dearborn, fisikawan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, California mendukung bom nuklir sebagai salah satu alternatif terbaik menghindarkan malapetaka Bumi. “Bom nuklir adalah bom terkuat yang kita ketahui. Ini 3 juta kali lebih efisien daripada bom kimia. Masalahnya, adalah bagaimana untuk menggunakannya,” kata dia, seperti dimuat laman Space.com, 25 Juni 2010.
Apalagi, dengan nuklir, kita bisa membawa sumber energi luar biasa ke laur angkasa dalam kapasitas yang kecil. Namun, masalah tak berakhir dengan hanya meledakkan asteroid. Ancaman lain masih ada — puing-puing asteroid. Kata Dearborn, penting untuk memperhitungkan sedemikian rupa, hingga hanya sebagian kecil puing yang mampu menembus atmosfer. Dearborn membuat simulasi untuk mengetahui jumlah energi dan waktu yang efektif untuk mengalihkan asteroid dan puing-puing yang menyebar agar tak menabrak Bumi.
Kata dia, memecah asteroid sepanjang 270 meter dengan 300 kiloton sumber energi dapat dilakukan selama 15 hari, dengan jarak lebih dari 100 juta mil dari Bumi. “Di luar orbit Bulan. Itu berarti Bumi akan baik-baik saja. Dipastikan 97 persen material tidak menuju Bumi.” Laboratorium Universitas California saat ini sedang merancang dan menguji senjata nuklir penghancur asteroid. Dearborn yakin, ledakan nuklir bisa digunakan untuk mengubah orbit asteroid yang mengancam — sebelum menubruk dan menciptakan bencana luar biasa bagi Bumi.
Sementara, Direktur NASA Lunar Science Institute dan astrobiologis senior lembaga antariksa AS, David Morrison mengatakan nuklir hanya efektif dalam situasi mendesak. “Jika asteroid itu benar-benar besar dan manusia tak punya waktu banyak, nuklir mungkin satu-satunya penyelamat kita,” tambah dia.
Laporan survey NASA mengungkapkan, 90 persen batu luar angkasa besar yang berpotensi mengancam Bumi telah ditemukan. “Dalam beberapa tahun, kita bisa yakin tak ada di langit yang bisa menyebabkan kehancuran Bumi. Namun, masih ada jutaan benda langit yang cukup besar untuk menyapu bersih sebuah kota. Perlu waktu lama untuk menemukan dan mencari orbit mereka,” kata dia.
Armageddon merupakan sebuah film horor tentang akhir zaman atau armagedon yang meraih nominasi Academy Award sebagai film bencana terbaik tahun 1998. Film ini disutradarai oleh Michael Bay, produsernya oleh Jerry Bruckheimer. Pemain utamanya di film ini ialah Bruce Willis, Ben Affleck, Liv Tyler, Billy Bob Thornton, dan masih banyak lagi. Dirilis pada 1 Juli 1998 di Amerika Serikat sedangkan di Indonesia dirilis pada awal September 1998.
Asteroid Raksasa Mungkin Terjang Bumi pada 2014
Sebuah asteroid raksasa sedang mengarah ke Bumi, dan dapat menerjang planet tempat umat manusia hidup ini pada 2014! Demikian diingatkan para ahli astronomi AS dan Inggris, Selasa. Tetapi, jangan panik. Sebab, kemungkinan besar tidak akan terjadi Armageddon (kiamat). Peluang asteroid tersebut menghantam Bumi, hanyalah satu banding 909.000.
Menurut Reuters, mengutip para ahli AS itu, asteroid ”2003 QQ47” akan dipantau secara cermat selama dua bulan mendatang. Tanggal potensial ia bakal menerjang Bumi, adalah 21 Maret 2014. Tetapi, para pakar astronomi AS-Inggris tersebut mengatakan risiko bertabrakan dapat dikurangi, bergantung pada data lebih lanjut yang sedang mereka kumpulkan. Andaikata menabrak Bumi, hantaman asteroid itu akan sama dahsyatnya dengan ledakan 20 juta bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, kata seorang jubir Near Earth Object Information Centre (NEOIC), kepada radio BBC.
NEOIC (Pusat Informasi Benda Dekat Bumi), adalah lembaga yang didanai oleh Pemerintah Inggris. ”Objek dekat Bumi itu akan dipantau selama dua bulan, dan para ahli astronomi akan terus melacaknya pada masa waktu tersebut,” kata Dr Alan Fitzsimmons, salah seorang pakar NEOIC, kepada Reuters.
Asteroid-asteroid semacam ”2003 QQ47” adalah bebatuan yang tertinggal dari pembentukan sistem tata surya 4,5 miliar tahun silam. Kebanyakan berada pada jarak yang aman bagi Bumi, yakni di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Tetapi, pengaruh gaya tarik planet-planet raksasa seperti Jupiter, dapat saja mendorong keluar asteroid-asteroid itu dari orbitnya dan bergerak menuju Bumi.
Asteroid Raksasa Hancurkan Bumi
Asteroid raksasa yang menghantam Bumi adalah satu-satunya penjelasan yang dapat diterima sebagai penyebab kepunahan dinosaurus, kata satu tim ilmuwan global, Kamis (4/3), dengan harapan dapat menyelesaikan pertikaian yang telah memecah para ahli selama beberapa dasawarsa. Satu panel yang terdiri atas 41 ilmuwan dari seluruh dunia mengkaji penelitian selama 20 tahun guna mengkonfirmasi penyebab kepunahan Cretaceous-Tertiary (KT), yang menciptakan “lingkungan seperti neraka” sekitar 65 juta tahun lalu dan menghapus lebih separuh dari semua spesies di planet ini.
Pendapat ilmiah terpecah mengenai apakah kepunahan tersebut disebabkan oleh asteroid atau oleh kegiatan gunung berapi di Deccan Traps, yang sekarang adalah India –tempat serangkaian letusan gunung berapi yang berlangsung selama 1,5 juta tahun.
Studi baru itu oleh ilmuwan dari Eropa, Amerika Serikat, Meksiko, Kanada dan Jepang dan disiarkan di jurnal Science mendapati bahwa asteroid dengan lebar 15 kilometer menghantam bumi di Chixulub –kini Meksiko– adalah penyebab punahnya KT. “Kami sekarang memiliki bukti besar bahwa satu asteroid adalah penyebab kepunahan KT. Ini memicu kebakaran sangat besar, gempa bumi dengan ukuran lebih dari 10 pada skala Richter, dan tanah longsor seluas benua, yang menciptakan tsunami,” kata Joanna Morgan dari Imperial College London, penulis bersama kajian tersebut. Asteroid itu diduga telah menghantam Bumi dengan kekuatan satu miliar kali lebih kuat dibandingkan dengan bom atom di Hiroshima. Morgan mengatakan “paku terakhir di peti mati bagi dinosaurus” hadir ketika bahan ledakan beterbangan di atmosfir, menyelimuti planet ini dalam kegelapan, sehingga memicu musim dingin global dan “membunuh banyak spesies yang tak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mirip negara ini”.
Para ilmuwan yang mengerjakan studi tersebut menganalisis pekerjaan ahli palaeontologi, geokemistri, contoh iklim, geofisika dan sedimentologi yang telah mengumpulkan bukti mengenai kepunahan KT selama 20 tahun belakangan. Catatan geologi memperlihatkan peristiwa itu yang memicu kepunahan dinosaurus dengan cepat merusak ekosistem darat dan laut, kata mereka, dan hantaman asteroid tersebut “adalah satu-satunya penjelasan yang dapat diterima untuk ini”.
Peter Schulte dari University of Erlangen di Jerman, penulis utama mengenai studi itu, mengatakan catatan fosil dengan jelas memperlihatkan kepunahan massal sekitar 65,5 juta tahun lalu –masa yang sekarang dikenal sebagai perbatasan K-Pg. Teori gunung api Deccan juga terlempar ke dalam keraguan oleh model mengenai kimiawi atmosfir, kata tim tersebut, yang memperlihatkan dampak asteroid diduga telah mengeluarkan jauh lebih banyak sulfur, debu dan jelaga dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan ledakan gunung berapi, dan mengakibatkan kegelapan dan udara dingin yang sangat ekstrem.
Gareth Collins, penulis lain dari Imperial College, mengatakan dampak asteroid bukan hanya menciptakan “hari yang bagaikan neraka” yang menandai akhir dari 160 juta tahun kejayaan dinosaurus, tapi juga menjadi hari yang sangat besar bagi hewan mamalia. “Kepunahan KT adalah masa penting dalam sejarah Bumi, yang akhirnya melicinkan jalan bagi manusia untuk menjadi spesies dominan di Bumi,” ia menulis di dalam komentar mengenai studi itu, sebagaimana dikutip oleh wartawan Reuters, Kate Kelland.
hanya tuhan yg tau kpn kiamat datang